Industri otomotif saat ini menjadi sektor andalan untuk mewujudkan Industri 4.0 dengan semakin gencarnya permintaan kendaraan listrik. Kementerian Perindustrian terus mendorong industri otomotif agar mendongkrak ekspor nasional dan menjadi produsen mobil terbesar di ASEAN sesuai dengan roadmap Making Indonesia 4.0. Bahkan Presiden Joko Widodo mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia melalui Peraturan Presiden No.55 Tahun 2019.
Dalam tahun 2022, industri otomotif telah menunjukkan berbagai capaian seperti total investasi di industri otomotif Indonesia yang mencapai Rp 140 triliun dan pertumbuhan industri otomotif yang mencapai 7,35% di kuartal kedua 2022. Pemerintah Indonesia juga menargetkan produksi sepeda motor listrik sebanyak dua juta unit. Dengan berbagai capaian dan target dipastikan industri otomotif akan terus berkembang.
Fokus industri otomotif di masa depan adalah mengalihkan teknologi tradisional ke inovasi modern yang didukung oleh teknologi baru dan membuat kendaraan yang hemat energi dan ramah lingkungan. Untuk itu industri otomotif harus mengantisipasi tren masa depan dan berinovasi untuk meraih pertumbuhan pesat yang diharapkan. Beberapa prediksi prospek industri otomotif adalah:
1. Bertambahnya Produksi Kendaraan Listrik dengan Teknologi Digital
Produsen otomotif mulai menambahkan produksi kendaraan listrik dikarenakan besarnya minat dan permintaan pasar terhadap kendaraan listrik. Dilihat dari data Galkindo, penjualan kendaraan listrik di Indonesia pada bulan Januari-Juni 2022 sudah mencapai 4.849 unit. Produsen otomotif pun turut mengintegrasikan teknologi digital ke dalam kendaraan mereka. Perusahaan teknologi seperti Tesla juga mengerjakan mobil listrik (electric vehicle) dan self-driving. Semakin jelas bahwa kendaraan yang dibuat pada tahun depan akan dikemas dengan teknologi. Akan ada persaingan ketat dalam mengembangkan software, digital, dan elektronik untuk memasok tenaga dan mengendalikan kendaraan listrik nol-emisi yang inovatif.
2. Peningkatan Penjualan Mobil secara Digital
Dengan memanfaatkan digital showroom, dealer mobil memberikan pilihan ke pelanggannya untuk memilih dan membeli mobil yang mereka inginkan secara digital. Pelanggan dapat mengeksplorasi dan mengecek interior, eksterior, dan fiturnya tanpa harus ke showroom offline. Dipastikan banyak perusahaan otomotif yang mengambil strategi ini untuk tujuan transformasi digital. Salah satunya yaitu, perusahaan Toyota yang meluncurkan Toyota Live Showroom untuk memudahkan pelanggannya dalam membeli mobil.
3. Maraknya Produksi Connected Cars
Connected cars adalah kendaraan yang terkoneksi dengan Internet of Things (IoT) menggunakan nirkabel (wireless). Connected cars memungkinan penggunanya untuk tetap terhubung dengan dunia luar melalui smartphone. Kendaraan dapat mengirimkan data digital, melaporkan status kesehatan kendaraan, petunjuk arah, memperingatkan masalah kendaraan dan intervensi langsung untuk mencegah kerusakan. Connected cars diprediksi akan semakin meledak di tahun 2023 dengan banyaknya permintaan dengan memanfaatkan predictive intelligence dan maintenance technology. Perusahaan otomotif, Hyundai pun mulai menggunakan teknologi connected cars di salah satu produknya dengan nama Hyundai Bluelink.
4. Strategi Pemasaran Online Lebih Inovatif
Perkuat ekosistem otomotif dan menjangkau konsumen secara digital di berbagai platform memang menjadi salah satu strategi marketing yang perlu dicoba. Perusahaan otomotif saat ini dapat menggunakan platform e-commerce untuk memasarkan kendaraan, test drive, dan menjadwalkan kunjungan. Salah satu yang sudah menerapkan strategi ini adalah BMW yang berkolaborasi dengan Tokopedia dan memberikan promo menarik seperti voucher bensin dan garansi tambahan dua tahun, juga penjualan eksklusif 25 unit BMW Seri 3 Touring yang langsung terjual habis.
5. Kendaraan Self-Driving (Autonomous Self-Driving Vehicles)
Banyak perusahaan otomotif telah memasang teknologi self-driving di kendaraan mereka. Bahkan sudah ada 10 perusahaan yang memasang teknologi ini, salah satunya yaitu Tesla. Dibuktikan bahwa teknologi ini dapat mengurangi kemacetan di lalu lintas, meningkatkan keselamatan di jalan dan mengurangi emisi karbon. Dan mulai tahun 2023 akan menjadi hal biasa untuk melihat kendaraan yang bisa berjalan sendiri di jalanan.
6. Kerjasama Produsen Mobil dan Perusahaan Teknologi
Kendaraan listrik, connected cars, dan kendaraan otonom memerlukan software khusus dan teknologi canggih agar berfungsi dengan aman dan benar. Produsen mobil, truk dan kendaraan lain harus berinvestasi besar-besaran di sektor teknologi atau bekerjasama dengan perusahaan teknologi untuk merancang dan memproduksi sistem operasi baru yang dibutuhkan oleh kendaraan berteknologi. Seperti Aurora bekerja sama dengan Uber untuk meluncurkan truk otonom di platform Uber Freight. Di tahun 2023 diprediksi akan melihat banyak kerjasama produsen mobil dan perusahaan teknologi.
7. Pemanfaatan Teknologi Digital untuk Produksi
Berdasarkan report dari IBM dan The Manufacturer, 67% perusahaan manufaktur telah melakukan transformasi digital akibat dari pandemi. Transformasi digital yang dilakukan seperti digitalisasi proses produksi dari pencatatan manual ke penggunaan manufacturing data platform untuk mengumpulkan, mengelola dan visualisasi data secara real-time lalu menjadi wawasan yang dapat digunakan oleh perusahaan. Digitalisasi terbukti memudahkan dan mempercepat pekerjaan seperti pemantauan lini produksi bisa dilakukan dari jarak jauh dan analisa kondisi mesin sehingga mencegah unplanned downtime.
Itulah beberapa prediksi prospek industri otomotif di tahun 2023. Dengan dukungan dari pemerintah dan investor, harapannya industri otomotif dapat berinovasi, mengembangkan solusi dengan cepat sesuai dengan permintaan pelanggan dan peluang pasar, dan merancang strategi untuk pertumbuhan yang diharapkan oleh perusahaan.
Comments