top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

3 Opsi Pelatihan Karyawan Saat Remote Working



Setelah ada arahan new normal dari pemerintah, banyak perusahaan yang mulai membuka bisnisnya kembali, para pekerja kembali berangkat ke kantor masing-masing namun tetap dengan protokol kesehatan yang berlaku.


Kembalinya para pekerja ke kantor masing-masing justru memunculkan masalah baru. Siapa yang tidak mendengar berita penyebaran cluster baru virus COVID-19 yang berasal dari gelombang pekerja pada Juli lalu? Karena berita tersebut, perusahaan lagi-lagi harus mengirim karyawannya untuk kembali work from home. Pada akhirnya, saya pikir bekerja di rumah masih menjadi solusi paling aman untuk melindungi keselamatan banyak orang. Setujukah? Atau tidak setuju? Mari berbagi pendapat di kolom komentar yang tersedia.



Fenomena yang terjadi saat ini membuat saya berpikir dan berandai-andai. Apakah bekerja di rumah akan menjadi masa depan dunia kerja? Akankah banyak orang yang lebih memilih bekerja remote ketika pandemi berakhir? Karena prediksi dan perkiraan tidak selalu tepat sasaran. Terlebih jika kita berbicara tentang perilaku manusia. Maka dari itu memantau perkembangan tentang isu ini sangat menarik.


Konsen baru remote working

Setelah lama WFH, di tengah "kenyamanan" yang mulai kita rasakan saat bekerja di rumah, ada tim Human Resources dan para leader yang bekerja lebih giat. Ketika awal pandemi, orang-orang yang bekerja di posisi ini diharuskan untuk mencari solusi dan menjalankan strategi darurat sembari memberi dukungan moral dan memastikan produktivitas anggota timnya.


Sekarang, selain tetap harus memonitor produktivitas karyawan, mereka juga harus memikirkan pelatihan dan pengembangan organisasi. Pembelajaran di lingkup perusahaan kini sedang dihadapkan dengan dilema kebutuhan pelatihan untuk membantu para karyawan beradaptasi dengan organisasi dan lingkungan bisnis yang berubah. Karyawan membutuhkan pelatihan, tetapi pelatihan tidak bisa dilakukan seperti saat belum terjadi pandemi, yaitu pelatihan di dalam kelas yang langsung mendatangkan trainer. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan biaya yang digunakan.


Tidak dipungkiri, memberi pelatihan masih sangat penting, bahkan lebih krusial di tengah krisis seperti sekarang dimana sistem kerja jadi berubah, semua berubah jadi serba digital dalam semalam.


HR dan leader perlu memikirkan tentang efek peralihan tenaga kerja yang dipercepat oleh COVID-19. Bagaimana cara memperbarui keterampilan karyawan kini memainkan peran kunci dalam membantu menutup talent and knowledge gap. Pelatihan dan pembelajaran karyawan memang krusial, tetapi bagaimana bisa melakukan pelatihan secara digital di tengah banyaknya keterbatasan? Jenis pelatihan seperti apa yang bisa dilakukan secara digital? Berikut merupakan tiga macam pelatihan yang bisa dilakukan secara digital.

  • Pelatihan digital pada keterampilan-keterampilan yang esensial. Banyak perusahaan memperluas pelatihan jarak jauh untuk mengatasi tantangan yang mereka hadapi. Salah satunya seperti pelatihan kepemimpinan yang efektif untuk mengelola tim remote yang ditujukan bagi para manajer.

  • Peningkatan keterampilan terfokus yang berakar pada perubahan pekerjaan. Pelatihan seperti ini biasanya berbeda tergantung fungsi dan cara kerja sebuah tim. Misalnya tim sales sebuah perusahaan yang biasanya bertemu langsung tatap muka dengan klien kini harus bertemu secara remote. Agar tim sales bisa tetap sukses melakukan pitching jarak jauh, maka keterampilan mereka perlu ditingkatkan agar bisa sukses menghadapi klien meski tidak bertemu langsung.

  • Pengembangan kepemimpinan. Menanggapi krisis saat ini, birokrasi perusahaan telah digantikan oleh tim yang fokus, dan pengambilan keputusan yang cepat. Program pengembangan kepemimpinan dapat mendukung terbentuknya perusahaan yang lebih cepat dan lebih gesit. Perusahaan juga dapat mengidentifikasi tiga hingga lima perubahan dalam perilaku kepemimpinan yang diperlukan agar mereka terus bergerak dengan lebih fokus.


Pelatihan dan pembelajaran jarak jauh di masa depan

Pelatihan dan pembelajaran karyawan kedepannya akan menjadi jauh lebih penting. Kita harus serius memikirkan bagaimana berinvestasi untuk perkembangan pelatihan dan pembelajaran karyawan di tengah digitalisasi agar bisa memperoleh ROI yang optimal. Perusahaan harus mengembangkan ketangkasan digital, yaitu kemampuan dan keinginan untuk menggunakan teknologi yang sudah ada dan yang baru demi menghasilkan outcome bisnis yang lebih baik.

Comments


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page