Overall Equipment Effectiveness (OEE) telah menjadi tolok ukur penting dalam industri smart manufacturing. OEE tidak hanya mengukur efisiensi peralatan, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang kinerja keseluruhan proses produksi.
Dalam upaya meningkatkan OEE, konsep "Six Big Losses" muncul sebagai kerangka kerja yang efektif untuk mengidentifikasi dan mengatasi sumber-sumber inefisiensi utama.
Artikel ini akan membahas secara rinci tentang Six Big Losses di manufaktur dan bagaimana perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan OEE mereka.
Table of Content
OEE di Manufaktur
Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah cara untuk mengukur seberapa baik peralatan, orang, dan proses dalam melakukan pekerjaan mereka.
OEE mengukur tiga hal:
Availability (Waktu yang tersedia)
Performance (Kecepatan dan kestabilan produksi)
Quality (Jumlah produk cacat)
OEE menggunakan angka-angka ini untuk menghitung berapa persen waktu produksi yang baik dari sebuah mesin.
OEE juga bisa membantu menjawab pertanyaan-pertanyaan penting tentang efisiensi produksi, seperti:
Bagaimana kita tahu apakah proses produksi sudah cukup efisien?
Berapa banyak anomali dari tingkat produktivitas ideal yang masih bisa diterima?
Jika produktivitas jauh dari kata ideal, bagaimana mencari penyebabnya agar dapat segera diperbaiki?
Menghitung OEE adalah langkah penting untuk mengetahui kondisi awal. Itulah mengapa OEE menjadi bagian penting dalam strategi-strategi seperti Total Productive Maintenance (TPM) dan Lean Manufacturing.
OEE juga bisa membantu menentukan masalah mana yang penting untuk diselesaikan terlebih dahulu dan mengapa.
Apa itu 6 Big Losses?
OEE bukan kendaraan yang akan membawa perbaikan di perusahaan tetapi perusahaan sendiri yang melakukannya. Tapi, OEE memberikan roadmap untuk mencapai tujuan efisiensi.
Proses menghitung OEE mungkin terasa panjang dan rumit. Namun sebenarnya, setiap angka dan rumus yang digunakan dalam perhitungan OEE menunjukkan cara meningkatkan kinerja.
Tujuan utama OEE adalah mengatasi “Enam Kerugian Besar” (6 Big Losses).
Six Big Losses adalah adalah enam jenis kerugian utama yang memengaruhi OEE. Mengetahui dan menangani kerugian ini adalah langkah pertama untuk meningkatkan kinerja produksi.
Enam Kerugian Besar adalah masalah yang paling sering menyebabkan ketidakefisienan dan pemborosan dalam produksi, terbagi dalam tiga kelompok:
Kerugian Ketersediaan
Kerugian Kinerja
Kerugian Kualitas
Jika sudah menghitung skor OEE, perusahaan akan tahu apa saja kerugian-kerugian ini.
Kenapa Menggunakan 6 Big Losses?
Six Big Losses framework memberikan gambaran lebih rinci tentang jenis-jenis kerugian yang bisa menurunkan nilai OEE.
Ketika pabrik memperbaiki masing-masing dari Six Big Losses, skor OEE mereka bisa meningkat pesat, menunjukkan tren efisiensi yang naik.
Sejak diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971, definisi kerugian-kerugian dalam Six Big Losses di Manufaktur telah diperbaiki agar lebih tepat dan efektif.
Dengan fokus pada area yang mengalami kerugian besar, perusahaan bisa mulai memahami akar masalahnya, memperbaikinya, dan menjamin proses yang lebih lancar ke depannya.
Selanjutnya, kita akan membahas ketiga kategori ini, menjelaskan apa itu Six Big Losses, dan bagaimana mengatasinya.
Karena semuanya berpengaruh langsung pada skor OEE, Anda akan melihat skor OEE meningkat seiring waktu saat memperbaiki masalah-masalah ini.
Cara Mengurangi Kerugian Ketersediaan (Availability)
1. Kerusakan Mesin (Unplanned Downtime)
Kerusakan mesin sering menjadi penyebab utama downtime dalam produksi. Ketika mesin rusak secara tiba-tiba, seluruh proses produksi bisa terhenti. Ini menyebabkan kerugian besar, dari segi waktu maupun potensi produksi yang hilang.
Namun, banyak masalah ini sebenernya bisa dicegah dengan perawatan yang lebih baik.
Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan:
Pantau Kondisi Mesin
Manfaatkan teknologi IoT dan sensor untuk memantau kondisi mesin secara terus-menerus. Integrasikan dengan sistem monitoring yang terpusat untuk mendapatkan informasi real-time tentang kondisi semua mesin di lini produksi.
Preventive Maintenance
Membuat dan terapkan jadwal perawatan rutin untuk mengecek kondisi mesin secara berkala. Gunakan solusi CMMS untuk otomatisasi penjadwalan perawatan dan pemantauan kondisi mesin.
Dengan menerapkan ini dapat mengurangi risiko kerusakan mendadak, meminimalkan downtime, dan meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.
2. Waktu Setup dan Penyesuaian (Planned Downtime)
Waktu setup yang panjang dan penyesuaian yang rumit sering menjadi penhjambat efisiensi produksi. Proses ini tidak hanya memakan waktu tetapi juga mengganggu alur produksi secara keseluruhan.
Untuk atasi masalah ini, beberapa solusi yang dapat diterapkan:
Perencanaan produksi yang efektif
Lakukan perencanaan produksi yang lebih terstruktur dan cepat dan fokus pada pengurangan waktu memulai produksi sepertti langkah-langkah setup dan penyesuaian yang lebih cepat.
Implementasi Single-Minute Exchange of Die (SMED)
Dengan menerapkan prinsip lean manufacturing ini, dapat identifikasi dan implementasi cara mempersingkat atau mengurangi langkah-langkah setup dan penyesuaian.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, perusahaan dapat mengurangi waktu yang terbuang selama proses setup dan penyesuaian, meningkatkan efisiensi produksi, sehingga meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Cara Mengurangi Kerugian Performa (Performance)
3. Berhenti Sebentar
Berhenti sebentar dalam produksi, seperti macetnya mesin atau kekurangan material sering diabaikan dan dianggap sepele padahal bisa berdampak besar pada produktivitas.
Masalah ini mengurangi efisiensi dan menyebabkan penurunan output produksi.
Untuk atasi tantangan ini, perusahaan dapat menerapkan solusi ini:
Automatisasi Peringatan Real-Time
Pasang sistem IoT dan sensor yang dapat mendeteksi masalah secara cepat dan memberikan notifikasi otomatis, dimana tim bisa respon dengan cepat dan meminimalkan downtime.
Analisis Penyebab Masalah
Gunakan OEE Analytics untuk analisis data mengenai henti kecil, identifikasi pola, dan temukan penyebab umum. Informasi ini membantu dalam merancang solusi pencegahan lebih efektif.
Dengan pendekatan proaktif ini, perusahaan dapat tingkatkan efisiensi produksi, mengurangi downtime, dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
4. Pengurangan Kecepatan
Pengurangan kecepatan dalam produksi sering disebabkan oleh penggunaan yang tidak tepat atau kurangnya perawatan mesin. Masalah ini dapat berdampak signifikan pada efisiensi dan output produksi secara keseluruhan.
Untuk optimalkan kecepatan produksi, perusahaan dapat menerapkan beberapa solusi ini:
Pemantauan Kinerja
Gunakan OEE Analytics dengan fitur Multi-line Preview untuk memantau kinerja setiap lini produksi. Analisis tiga parameter OEE membantu identifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Pelatihan Operator
Berikan pelatihan lengkap kepada operator mesin tentang penggunaan yang tepat dan perawatan rutin. Ini memastikan bahwa mesin dioperasikan secara optimal dan dipelihara dengan baik.
Dengan solusi ini, perusahaan dapat meningkatkan produksi, mengurangi downtime serta memperpanjang umur mesin dan mengurangi biaya maintenance jangka panjang.
Cara Mengurangi Kerugian Kualitas (Quality)
5. Cacat Produk dan Pengerjaan Ulang
Cacat produk merupakan tantangan serius dalam proses produksi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti kegagalan mesin, kualitas bahan baku yang buruk, atau kurangnya keterampilan operator.
Masalah ini tidak hanya membuang waktu dan sumber daya, tetapi menurunkan efisiensi produksi secara keseluruhan.
Untuk atasi masalah ini, perusahaan dapat menerapkan solusi ini:
Identifikasi Penyebab Utama
Manfaatkan OEE Analytics untuk analisis data produksi dan identifikasi penyebab cacat produk. Dimana hal ini memungkinkan perusahaan mengoptimalisasi mesin atau peningkatan kualitas bahan baku.
Otomatisasi Pengawasan Kualitas
Mengimplementasikan sensor dan perangkat IoT seperti Camera Vision untuk deteksi dini cacat produk. Pendekatan ini memungkinkan identifikasi dan perbaikan masalah dengan cepat, mencegah produksi lebih lanjut dari produk cacat.
Dengan menerapkan ini, perusahaan dapat mengurangi jumlah cacat produk dan pengerjaan ulang, serta menghemat waktu untuk sumber daya berharga.
6. Hasil Rendah Selama Startup Mesin
Proses startup mesin sering kali menjadi titik kritis dalam produksi, di mana hasil rendah dapat menyebabkan pemborosan waktu dan bahan baku.
Produk cacat atau hasil yang tidak memuaskan seringkali terjadi sebelum proses produksi mencapai kestabilan optimal.
Untuk mengatasi tantangan ini, perusahaan dapat menerapkan tiga strategi utama:
Optimalisasi Proses Startup
Mengembangkan prosedur startup standar yang jelas dan melakukan uji coba atau pemanasan mesin sebelum produksi aktual dimulai. Hal ini membantu memastikan mesin berada dalam kondisi optimal sebelum produksi penuh dimulai
Pelatihan Operator
Berikan pelatihan ke operator mesin tentang teknik startup yang efisien. Ini termasuk cara identifikasi dan mengatasi masalah awal, memungkinkan respons cepat terhadap potensi masalah.
Analisis Data
Manfaatkan data dari OEE Analytics untuk menganalisis data historis startup mesin. Ini membantu identifikasi pola atau masalah umum, memungkinkan respons cepat terhadap potensi masalah.
Dengan strategi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi startup mesin, mengurangi pemborosan, dan meningkatkan kualitas produksi sejak awal proses.
Strategi untuk Tingkatkan OEE
Setelah mengetahui Six Big Losses penting dan berpengaruh terhadap peningkatan OEE, maka perusahaan perlu memikirkan strategi yang tepat untuk
Mengurangi downtime
Meningkatkan kinerja
Memproduksi produk berkualitas tinggi.
Inilah beberapa strategi yang perlu diterapkan:
Automatisasi Pengumpulan dan Pelaporan Data
Pengumpulan dan pelaporan data secara otomatis adalah cara ampuh meningkatkan OEE. Dengan menghilangkan pengumpulan data secara manual, pabrik bisa mendapatkan data akurat dan real-time tentang kinerja mesin, proses produksi, dan downtime.
Pengumpulan data otomatis menghilangkan kesalahan pencatatan manual, menghemat waktu, dan memberikan wawasan langsung tentang masalah operasional.
Sistem pelaporan otomatis bisa dengan cepat menganalisis data, membuat laporan yang bisa ditindaklanjuti, dan menunjukkan area yang perlu diperbaiki. Cara ini membantu mengoptimalkan proses sehingga mesin lebih sering tersedia, kinerja lebih baik, dan kualitas produk meningkat.
Implementasi Predictive dan Preventive Maintenance
Preventive dan predictive maintenance adalah dua cara untuk meningkatkan OEE di pabrik. Preventive maintenance dilakukan secara rutin untuk mencegah kerusakan mesin sebelum terjadi dengan memeriksa dan merawat mesin secara teratur. Sementara itu, predictive maintenance menggunakan data dan analisis canggih untuk memprediksi kapan mesin mungkin akan rusak.
Sistem ini memantau kondisi mesin terus menerus dan mendeteksi tanda-tanda masalah sebelum terjadi.
Kedua cara ini memastikan mesin selalu dalam kondisi baik dan bekerja efisien. Hasilnya, mesin lebih awet, jarang rusak, dan bisa bekerja lebih baik.
Melatih dan Melibatkan Karyawan
Ini adalah cara penting untuk meningkatkan kinerja pabrik. Dengan memberikan pelatihan lengkap tentang pengoperasian mesin, merawatnya, dan memahami data, karyawan bisa bekerja lebih baik dan efisien. Manfaatkan teknologi Virtual Reality Training untuk pelatihan agar karyawan bisa meningkatkan pengetahuan dan merasakan pengalaman secara nyata.
Penting juga mengajak karyawan ikut serta dalam upaya perbaikan terus-menerus untuk membuat mereka memiliki tanggung jawab dan semangat menemukan cara-cara baru lebih baik dalam bekerja.
Dengan melatih dan melibatkan karyawan, pabrik bisa beroperasi lebih lancar dan menghasilkan produk berkualitas.
Manfaatkan Real-Time OEE Analytics
Solusi OEE Analytics adalah solusi yang akan sangat membantu pabrik. Solusi ini memungkinkan perusahaan melihat proses produksi secara langsung dan cepat. Kita bisa tahu seberapa baik mesin bekerja dan di mana ada masalah dengan memantau 3 faktor utama OEE.
Solusi ini mengumpulkan data tentang kinerja pabrik secara otomatis dan membuat keputusan lebih baik untuk meningkatkan cara kerja pabrik.
Dengan menggunakan solusi ini, pabrik bisa bekerja lebih efisien dan menghasilkan lebih banyak produk. Ini sangat membantu meningkatkan nilai OEE dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
Pelajari solusi lengkapnya di www.machinevision.global/mes
Kesimpulan
Meningkatkan Overall Equipment Effectiveness (OEE) adalah proses berkelanjutan yang membutuhkan pendekatan sistematis dan komprehensif. Pemahaman dan penanganan Six Big Losses adalah langkah krusial dalam perjalanan ini.
Namun, untuk benar-benar mengoptimalkan OEE, perusahaan perlu memanfaatkan solusi smart manufacturing seperti OEE Analytics.
Dengan fitur analisis Six Big Losses, OEE Analytics memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengatasi kerugian-kerugian ini secara lebih efektif. Platform ini menyediakan
Data real-time,
Visualisasi yang jelas,
Insight yang dapat ditindaklanjuti,
Memungkinkan tim produksi untuk membuat keputusan yang tepat dan cepat.
Dengan implementasi OEE Analytics, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan OEE mereka, tetapi juga mendorong budaya continuous improvement di seluruh organisasi. Pada akhirnya mengarah pada peningkatan produktivitas, pengurangan biaya, dan keunggulan kompetitif yang lebih besar dalam industri manufaktur yang semakin kompetitif.
Untuk informasi lebih lanjut tentang bagaimana OEE Analytics dapat membantu perusahaan Anda mengatasi Six Big Losses dan meningkatkan OEE, kunjungi www.machinevision.global/mes
Comments