Seperti yang kita tahu, transformasi digital memberikan peluang skenario yang besar bagi bisnis, tidak hanya untuk meningkatkan proses internal dan operasional, tetapi juga membuka cara kerja dan peningkatan nilai yang baru dan belum terpikirkan sebelumnya.
Transformasi digital bukanlah sebuah tujuan, namun sebuah perjalanan. Tak semudah kelihatannya, transformasi digital jauh dari proses yang sederhana. Banyak perusahaan besar telah berulang kali gagal dalam proses perjalanan digitalisasi. Proyek yang dibangun puluhan hingga ratusan juta rupiah sampai menarik perhatian media tidak jarang berdampak kecil pada keuntungan timbal balik yang diterima perusahaan. Oleh karena itu, adopsi digital 4.0 membutuhkan waktu dan upaya yang substansial untuk memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan perusahaan agar berhasil. Secara internal, proses transformasi digital dapat gagal karena berbagai hambatan seperti, perubahan budaya perusahaan yang terlalu ekstrim hingga kurangnya sumber daya yang memadai. Jika perusahaan Anda juga mengalami masalah tersebut, beberapa hal dibawah ini mungkin menjadi penghalang kemajuan proses transformasi perusahaan:
Kurangnya kapabilitas IT Beberapa perusahaan manufaktur memang memiliki tim IT, namun mereka ragu untuk menangani proyek karena rumitnya teknis. Beberapa perusahaan lain khawatir bahwa penerapan teknologinya membutuhkan pemasangan infrastruktur yang kompleks dan mahal. Belum lagi butuh biaya tambahan untuk maintenance di kemudian hari jika diperlukan. Beberapa kekhawatiran tersebut memang benar adanya. Namun, dengan kemajuan teknologi saat ini sudah tidak lagi membutuhkan banyak teknologi yang mahal. Seperti halnya Machine Vision, yang saat ini menyediakan Low Code Platform, yang mampu memecahkan semua masalah di shopfloor tanpa coding. Pengguna dapat dengan mudah membuat platform dari awal atau menggunakan template yang sudah ada sesuai dengan kebutuhan bisnis.
Kurangnya waktu Masalah kesibukan tim memang suatu hal yang sulit diselesaikan. Untuk menjalankan pekerjaan tiap hari saja sudah sibuk, apalagi untuk mengambil proyek baru. Untuk itu, coba mulai dengan menjawab pertanyaan ini: 1) Berapa biaya yang dikeluarkan untuk penundaan digitalisasi? 2) Apakah ada cara mendapat keuntungan lebih cepat sambil meminimalkan beban tim? Machine Vision dapat membantu anda mengukur nilai penerapan digitalisasi di perusahaan anda secara gratis. Setelahnya, anda dapat mempertimbangkan mana prioritas inisiatif digitalisasi yang sesuai. Setelahnya, platform Machine Vision akan menyesuaikan dengan kebutuhan shop floor anda, proses instalasinya pun cepat dan mudah. Beban koordinasi dan 95% pemasangan akan ditangani Machine Vision, dan perusahaan tinggal siap pakai.
Kurangnya Finansial Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, teknologi konvensional memanglah rumit dan membutuhkan banyak investasi modal untuk pemasangannya. Tidak diragukan lagi hal ini menyebabkan banyak perusahaan untuk menunda digitalisasinya meskipun paham betul akan manfaat keuntungan yang didapat. Teknologi modern seperti yang disediakan Machine Vision, proses pemasangannya lebih cepat, terjangkau dan tidak membutuhkan investasi modal besar. Platform bisa disesuaikan dengan masalah tiap pabrik tanpa perlu merubah budaya kebiasaan pegawai pabrik sebelumnya bekerja. Dengan ini Machine Vision dapat membantu tiap bisnis manufaktur dapat memperoleh manfaat dari digitalisasi saat ini.
Adanya Campuran Mesin Lama Beberapa perusahaan memiliki pertanyaan seperti “apakah bisa semua mesin dapat menghasilkan data?” karena mungkin perusahaan memiliki merek dan model mesin yang berbeda, dan diantaranya mungkin sudah tua. Permasalahan ini menimbulkan keraguan apakah perusahaan tetap bisa mendapatkan visibilitas penuh dengan campuran model mesin seperti itu. Pandangan umum ini tentunya kurang tepat, teknologi yang dibawa Machine Vision dirancang untuk semua ukuran pabrik. Terlepas dari merek atau umur mesin, Machine Vision dapat membantu pabrik untuk mendapatkan visibilitas penuh dari seluruh mesin. Dimulai dari perusahaan mendigitalisasi mesin, Machine Vision akan menangani sisanya mulai dari pengumpulan data, pemrosesan hingga data tersebut dapat menjadi sebuah informasi.
Keyakinan data tidak dapat diambil secara otomatis Keseluruhan proses produksi pabrik tidak semuanya dilakukan secara otomatis, kegiatan perakitan, pengepakan dan inspeksi visual masih bersifat manual. Padahal, aktivitas manual tersebut turut menjadi bagian penting dari proses manufaktur pabrik. Sayangnya, aktivitas manual ini tidak menghasilkan suatu data informasi yang bisa di improve. Selain pemantauan seluruh kegiatan di shop floor, Machine Vision juga menawarkan inspeksi visual otomatis menggunakan camera vision. Inspeksi visual otomatis ini memudahkan proses kontrol kualitas dalam skala besar dengan cepat dan minim error.
Kekhawatiran sistem yang saling ketergantungan seperti ERP Kebanyakan perusahaan yang memiliki sistem ERP, atau sedang mengubah sistem ERP kemungkinan sudah berinvestasi dengan sistem lain untuk proyek berbeda seperti perencanaan atau pemeliharaan. Namun, tak satupun dari sistem ini memberikan visibilitas penuh dengan data real-time untuk peningkatan operasional perusahaan. Beda hal nya dengan Machine Vision yang dapat berdiri sendiri, pun dapat menyinkronkan data dengan ERP modern lainnya. Machine Vision membangun platform modern, terbuka, mudah beroperasi dengan sistem yang ada dan mengakomodasi kebutuhan shop floor seiring berkembangnya waktu.
Proses adopsi digital memanglah tidak mudah. Diperlukan pendekatan yang tepat sesuai dengan permasalahan perusahaan untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam prosesnya pun akan memunculkan banyak kekhawatiran dan hambatan, namun hal ini dapat dikonsultasikan dengan Machine Vision secara gratis dan terbuka kapanpun anda berkenan. Referensi: The Manufacturer
Comentarios