Dalam pembelajaran dan pengembangan SDM di perusahaan, dikenal beberapa model asesmen keterampilan yaitu skill matrix, competency model dan competency-based learning. Apa yang membedakan ketiganya?
Skill matrix adalah output dari penilaian kompetensi, di mana setiap orang dinilai berdasarkan model kompetensi yang telah distandarisasi oleh perusahaan. Jadi jika ada 20 teknisi di lapangan dan Anda ingin mengetahui siapa yang tepat untuk suatu peran, Anda bisa menilai skill mereka berdasarkan peran mereka melalui bantuan skill matrix. Dengan begitu Anda jadi tahu siapa yang memenuhi atau melampaui persyaratan untuk keterampilan tertentu. Kemudian Anda juga dapat memanfaatkan informasi tersebut untuk menempatkan orang yang tepat pada proyek yang tepat, dan membentuk tim terbaik dan tersukses.
Competency model adalah daftar semua keterampilan yang perlu dilakukan seseorang dalam peran tertentu pada tingkat target agar mereka berhasil dalam peran itu. Kesuksesan, dalam konteks ini berarti bahwa mereka mampu mencapai bagian dari target mereka dari strategi perusahaan, apa hal yang dibutuhkan perusahaan untuk mereka lakukan. Beberapa orang menyebut competency model sebagai “capability framework” atau “skills rubric”.
Competency-based learning adalah model asesmen yang membantu perusahaan mengidentifikasi skill gap yang terjadi antara karyawan satu dengan karyawan lainnya, atau antara karyawan dengan peran mereka dalam pekerjaan. Skill gap sangat umum terjadi bagi setiap orang, tidak peduli seberapa lama atau seberapa berpengalaman mereka. Untuk menyelesaikan masalah skill gap, Anda harus bisa memberi setiap orang rencana pembelajaran yang dipersonalisasi untuk membantu mereka menutup kesenjangan mereka. Cara ini mengharuskan Anda mengidentifikasi kegiatan pembelajaran mana yang dapat menutup sebuah kesenjangan keterampilan.
留言