Selama beberapa tahun belakangan ini, banyaknya hambatan dan tantangan di industri otomotif telah memaksa para pemain di dalamnya untuk beradaptasi. Berbagai hambatan di tahun sebelumnya mampu mengubah wajah industri otomotif, secara bertahap membawa pemulihan. Pemulihan ini masih akan terus berlanjut di 2022 dengan ekspektasi pertumbuhan tahun ini mampu melewati target di 2019. Memasuki tahun 2022, banyak perubahan lain diharapkan untuk membentuk industri otomotif. Berikut beberapa isu dan tren industri otomotif sepanjang tahun 2022 merangkum dari Economic Intelligence Unit (EIU):
Penjualan kendaraan global akan melampaui jumlah di 2019 Tingkat rebound ekonomi akan sangat bervariasi di setiap wilayah. Hal ini tergantung pada kecepatan pemulihan ekonomi, serta kemerosotan yang dialami. Pasar otomotif Amerika Utara dan Asia telah kembali pulih di tahun 2021 lalu. Tahun ini giliran Timur Tengah dan Eropa Timur, sedangkan Eropa Barat dan Amerika Latin harus menunggu hingga 2023 untuk kembali ke level sebelum pandemi. Namun secara umum Economic Intelligence Unit (EIU) memperkirakan penjualan mobil baru akan meningkat sebesar 7,8%, dari tahun ke tahun, sementara penjualan kendaraan komersial baru akan meningkat sebesar 7,1%. Perkiraan jumlah penjualan kendaraan baru mencapai tingkat pertumbuhan yang sama dengan tahun 2021. Sehingga akan membawa total penjualan kembali melewati level 2019, membalikkan kemerosotan yang disebabkan pandemi pada tahun 2020.
Kemacetan supply chain memperlebar kesenjangan demand-supply Meskipun prediksi pemulihan global akan meningkat, namun masih ada penghambat macetnya beberapa komponen otomotif dari pemasok. Kesenjangan demand-supply ini akan mendongkrak harga untuk model mobil baru maupun bekas, dan mengakibatkan waktu tunggu yang cukup lama untuk sampai di tangan pelanggan. Seperti halnya yang dialami Mercedes-Benz, beberapa pelanggannya harus menunggu lebih dari satu tahun untuk model kendaraan mereka siap dikirimkan.
Penjualan electric vehicle terus melonjak Jumlah penjualan kendaraan listrik yang tumbuh sebesar 42% ketika pasar otomotif global menyusut menjadi satu-satunya titik terang industri otomotif selama pandemi. Perkiraannya, penjualan kendaraan listrik baru akan meningkat sebesar 51% di seluruh dunia. Pasar kendaraan listrik ini akan didominasi oleh China dan Eropa, dan AS yang sedang mengejar cepat. Melonjaknya kendaraan listrik ini sebagai bukti keseriusan perusahaan terkait tren industri manufaktur tahun ini, yakni sustainability atau strategi berkelanjutan yang tidak mengorbankan lingkungan. Adanya kekhawatiran lingkungan mampu diselesaikan dengan inovasi teknologi, yang berkembang lebih cepat dari perkiraan banyak orang.
Perkembangan teknologi yang pesat turut mengimbangi dan menjadi solusi berbagai tantangan dan hambatan yang muncul. Keputusan perpindahan bola terakhir hanya di tangan perusahaan, bersedia tidaknya mereka mengadopsi inovasi teknologi untuk perubahan proses otomotif. Majunya teknologi elektrifikasi hingga konektivitas IoT, inovasi teknologi ini mengubah cara kendaraan diproduksi, dijual, diperbaiki, dan dikendarai.
Opmerkingen