top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Infrastruktur Digital, Penunjang Remote Working di Tengah Pandemi


Di tengah pandemi virus Corona yang semakin meluas di seluruh belahan dunia, banyak pemimpin negara mulai menetapkan kebijakan-kebijakan untuk membatasi pergerakan rakyatnya. Dengan pemberlakuan physical distancing sebagai upaya melandaikan kurva kasus COVID-19, semakin banyak perusahaan di Indonesia yang menerapkan remote working untuk ikut mendukung upaya ini. Namun, tidak semua perusahaan siap menerapkan hal ini. Bahkan bagi perusahaan yang telah memiliki kebijakan remote working sekalipun, menerapkannya dalam skala besar bisa menjadi sesuatu yang tricky. IoT Kunci Bisnis Terintegrasi Internet, selama dua dekade terakhir merupakan penemuan yang hanya bisa dinikmati sebagian kecil orang kini telah menjadi elemen penting dalam keseharian manusia yang tidak tergantikan. Internet kini memiliki peran penting dalam keberlangsungan bermacam kegiatan mulai dari komunikasi hingga transaksi. Terlebih dengan hadirnya Internet of Things (IoT), segala hal sekarang bisa dilakukan dengan mudah melalui internet. Proses bisnis bisa lebih terintegrasi antar divisi satu sama lain. Selain itu remote working juga memungkinkan untuk diimplementasikan. Terlebih lagi berdasarkan hasil survei terbaru Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), lebih dari 70% pekerja baik itu ASN, pegawai BUMN maupun pegawai swasta telah menggunakan internet dalam kesehariannya. Infrastruktur Digital sebagai Penggerak Implementasi IoT tidak terlepas dari infrastruktur digital yang menopang. Memastikan ketersediaan infrastruktur digital yang memadai sangat penting untuk keberhasilan remote working baik bagi karyawan maupun perusahaan. Ketersediaan serta keterjangkauan koneksi internet menjadi salah satu yang utama. Setiap karyawan yang memperoleh kesempatan remote working harus dipastikan memiliki akses internet yang stabil di tempat tinggalnya karena internet merupakan sumber utama dalam bekerja secara remote. Perusahaan bisa memberikan kebijakan terkait hal ini, misalnya insentif pemberian tunjangan internet sebagai pengganti tunjangan kehadiran karyawan. Bagi beberapa divisi, software tertentu dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan. Pastikan ketersediaan software tersebut di perangkat pribadi karyawan agar karyawan tetap bisa produktif dalam menyelesaikan pekerjaannya meskipun tidak berada di kantor. Bagi perusahaan yang menggunakan jaringan LAN, memastikan kapasitas server yang mencukupi harus dilakukan. Dengan banyaknya karyawan yang melakukan remote working, traffic pertukaran informasi tentu akan bertambah dibanding jika bekerja di kantor. Agar pertukaran informasi tidak terhambat, penyesuaian bandwidth server harus dikontrol secara berkala oleh tim TI. Sementara di perusahaan yang tidak menggunakan jaringan LAN, karyawan dapat mengoptimalkan penggunaan e-mail dan media sosial sebagai sarana pertukaran informasi. Bisa juga memanfaatkan aplikasi pendukung remote working yang banyak tersedia. Pastikan perangkat pribadi para karyawan terinstall aplikasi/program yang dapat mendukung kelancaran komunikasi selama bekerja remote. Langkah ini juga berguna bagi perusahaan yang baru mulai menerapkan kebijakan remote working. Memulai dari hal yang sederhana untuk kemudian dapat dijadikan pembelajaran dalam menyusun kebijakan ataupun sistem remote working yang lebih terstruktur. Bagaimanapun, seiring masuknya generasi Z ke dalam dunia kerja, budaya kerja yang lama pun mengalami pergeseran. Riset yang dilakukan oleh Gartner memprediksi bahwa di tahun 2030, permintaan terhadap remote work akan meningkat akibat generasi Z yang sudah memasuki dunia kerja. Opsi remote working kelak akan menjadi budaya baru karena fleksibilitasnya. Melalui krisis yang terjadi akibat COVID-19 ini dapat sekaligus mempersiapkan perusahaan atas tren remote working yang kelak akan semakin berkembang ketika digital automation telah diterapkan secara luas. Referensi: https://www.gartner.com/smarterwithgartner/with-coronavirus-in-mind-are-you-ready-for-remote-work/ Laporan Penetrasi & Profil Perilaku Pengguna Internet Indonesia Tahun 2018, APJII

Comments


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page