Unplanned downtime bukanlah masalah baru yang tidak dapat dicegah dan dikurangi. Accenture menemukan bahwa industri yang mengalami unplanned downtime setiap tahunnya mencapai 6% dari total produktivitas dan mencapai kerugian sebesar $150 miliar disertai peningkatan biaya maintenance 3 kali lipat.
Bagi industri minyak dan gas penerapan strategi maintenance berbasis waktu atau masa penggunaan memiliki dampak yang merugikan. Sehingga strategi preventif yang menggabungkan inspeksi dan perbaikan rutin serta layanan reaktif seringkali menjadi standar operasi maintenancenya.
Untuk mengatasi tantangan ini, ada 2 opsi potensial untuk evaluasi strategi pemeliharaan preventif yang lebih baik:
Metode Reliability Centered Maintenance (RCM) Reliability Centered Maintenance merupakan metode untuk memilih, mengembangkan, dan membuat alternatif strategi maintenance berdasarkan kriteria operasional, ekonomi dan keamanan. Strategi ini telah terbukti dalam meningkatkan keandalan mesin dan penghematan maintenance lebih cepat.
Preventive maintenance berdasarkan analitik data Strategi ini mampu mendeteksi masalah pada peralatan dengan baik sebelum terjadi unplanned downtime maupun kegagalan produksi yang berkepanjangan. Strategi ini bersifat lebih proaktif, perusahaan pun memiliki data untuk informasi visibilitas dalam strategi maintenance-nya.
Preventive maintenance menggabungkan data yang mencerminkan kondisi mesin terkini dan membuat history sehingga dapat diperoleh informasi seputar kegagalan potensial atau pola penggunaan yang menyebabkan kegagalan. Selain mencegah unplanned downtime, strategi ini juga menangani kondisi mesin dengan fitur maintenance yang proaktif sehingga maintenance dapat dilakukan lebih efisien daripada sebelumnya.
Source: IndustryToday
Comments