top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Just Do it vs PDSA: Manakah langkah improvement yang lebih tepat?


Untuk memulai suatu langkah improvement, seringkali terdengar ungkapan “Solusinya sudah jelas. Lakukan saja!”. Ungkapan ini merujuk pendekatan Just Do it yang berarti cepat dan sederhana untuk awal sebuah langkah improvement. Kompleksitas dan kesulitan masalah berbanding lurus dengan solusi yang dicari untuk memperbaikinya. Terkadang proses untuk mencari solusi rumit, dan terkadang juga sangat sederhana.


Pendekatan Just Do It (JDI) sengaja dibuat sederhana. Pendekatan ini sering digunakan untuk memperbaiki masalah ketika solusinya sudah jelas atau sudah diketahui. JDI disukai oleh beberapa pihak karena pendekatannya yang cepat untuk membuat keputusan dan dengan segera dapat langsung memulai implementasinya. Hal ini memang dirasa wajar karena manusia cenderung lebih memilih perbaikan yang cepat. Pendekatan Just Do it saat ini telah digunakan secara nyaman di banyak organisasi yang berjuang untuk keunggulan operasional.


Namun disisi lain, pendekatan ini dapat disalahgunakan saat dihadapkan dalam situasi yang lebih kompleks. Beberapa pihak memanfaatkan langsung melakukan implementasi perbaikan tanpa adanya pertimbangan sebelumnya. Masalah yang kompleks ditangani langsung tanpa eksplorasi masalah, solusi dan pertimbangan hasilnya. Dalam beberapa kasus memberikan dampak minimal dan bisa saja memberikan hasil yang merugikan. Langkah yang diambil dalam masalah kompleks tanpa eksplorasi masalah dan solusi sebelumnya akan memunculkan risiko masalah lain. Sebagai contoh memunculkan resiko teknis, yang berarti solusi tidak bekerja sebaik yang dirancang.


Lain halnya dengan pendekatan PDSA (Plan, Do, Study, Act) yang dirancang tidak hanya mengungkapkan kausalitas dan solusi, tetapi dilakukan bertahap secara siklus. Pendekatan PDSA dianggap sebagai eksperimen untuk mengungkapkan apakah solusi yang direncanakan akan bekerja seperti yang diinginkan dan diharapkan. Siklus PDSA dapat diulang sampai perubahan aktual sesuai dengan hasil yang diinginkan.


Berikut ringkasan empat langkah PDSA:

  1. Plan Tahap perencanaan sebagai dasar pedoman aktivitas seluruh pihak terkait untuk mematuhi tujuan yang ditetapkan

  2. Do Tahap ini dilakukan secara eksperimental untuk menguji perubahan yang dilakukan, termasuk mendokumentasikan semua masalah dan pengamatan serta analisis data awal

  3. Study Tahap ini terkait analisis dan penelitian keseluruhan proses yang dikumpulkan dari tahap sebelumnya

  4. Act Tahap memutuskan apa, jika ada, perubahan lebih lanjut yang perlu dilakukan untuk menghasilkan solusi yang diinginkan.

Tidak seperti pendekatan JDI, pendekatan PDSA turut memperhitungkan segala potensi resiko dan kegagalan di awal dan dirancang untuk memperbaiki probabilitas kemunduran yang terjadi selama proses perubahan. JDI mungkin merupakan solusi yang menggiurkan karena kemungkinannya untuk segera menyelesaikan improvement, namun untuk menghindari kesalahan dan rintangan di sepanjang proses, PDSA memastikan evaluasi yang jauh lebih menyeluruh dari setiap masalah yang dihadapi.


Comentarios


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page