Tahukah Anda? Limbah industri menghasilkan setidaknya 50% dari keseluruhan limbah yang dihasilkan secara global. Manufaktur menjadi salah satu aliran limbah industri yang terbesar dan meningkat dengan cepat. Salah satu pendukung limbah terbesar dari manufaktur berasal dari sampah produk tidak berkualitas.
Kompleksitas manufaktur dan manajemen rantai pasokan yang buruk menjadi salah satu penyebabnya. Banyaknya makanan busuk yang tidak pernah sampai ke tujuan tepat waktu, barang dibuang karena cacat kualitas, sampai kelebihan inventaris yang menumpuk di gudang menyebabkan banyak limbah yang terbuang. Semakin banyak limbah terbuang dan tidak dikelola dengan baik, maka kerusakan lingkungan menjadi hasilnya.
Banyaknya limbah yang kian merusak lingkungan, global warming hingga ketidakseimbangan iklim menggugah dunia untuk lebih memperhatikan masalah sustainability, keberlanjutan. Isu sustainability ini menjadi perhatian utama para pebisnis beberapa tahun belakangan. Sistem perekonomian global dengan model ambil, buat dan buang terbukti merusak lingkungan dan keseimbangan iklim dunia. Meskipun model ekonomi ini turut memberikan kemakmuran bagi semua pihak, namun jika lingkungan yang rusak maka akan menimbulkan efek yang lebih parah lagi dengan rusaknya seluruh tatanan hidup manusia.
Melihat permasalahan ini, banyak perusahaan telah berinvestasi pada konsep sustainability. Hasil survey International Business Report (IBR) menyebutkan 68% dari pelaku bisnis Indonesia telah atau mulai mengembangkan strategi sustainability untuk diterapkan ke dalam bisnis mereka. Mereka percaya dengan menerapkan prinsip sustainability dalam operasionalnya, mereka dapat meningkatkan efisiensi operasional, menurunkan biaya sekaligus menjaga keberlangsungan lingkungan hidup.
Unilever Indonesia misalnya, dalam upaya strategi keberlanjutannya menghasilkan kinerja yang sangat baik. Mereka mampu mengurangi berat limbah 1.541 ton dan berhasil mengumpulkan dan memproses sampah plastik sebanyak 16.402 ton.
Bagaimana mereka bisa melakukannya? Teknologi apa yang digunakan?
Teknologi AI, Artificial Intelligence dengan fungsi kognitif selayaknya manusia seperti penalaran dan pembelajaran dapat membantu perusahaan mengurangi limbahnya. Jika diimplementasikan dengan benar, AI secara dramatis dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk membuat keputusan penting yang sangat kompleks, dan bervolume tinggi. AI dapat membantu perusahaan mengetahui barang apa yang akan diproduksi kapan, memastikan perusahaan tidak memiliki masalah kualitas, kemana barang harus dikirim untuk pengoptimalan inventaris, dan memandu perusahaan agar tidak menggunakan sumber daya berlebihan.
Meskipun manufaktur menjadi sumber utama penyebab pemborosan, namun berkat AI, manufaktur juga dapat mendapatkan hasil yang maksimal darinya. Jika para produsen memutuskan menggunakan AI untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi operasionalnya, maka secara otomatis mereka dapat mengurangi pemborosan limbah industri.
Comments