Mengurangi pemborosan energi di shop-floor adalah salah satu kunci untuk efisiensi konsumsi energi. Menemukan cara untuk menghemat energi dapat menghemat biaya puluhan juta hingga ratusan juta di lantai produksi. Industri manufaktur sendiri merupakan salah satu penyumbang emisi terbanyak sebesar 21,46%. Sehingga, perusahaan perlu memahami standar ISO 50001 yang membahas bahwa semua perusahaan perlu mengelola kinerja energi termasuk konsumsi dan efisiensi nya.
Oleh karena itu, pemimpin industri perlu mengetahui bagaimana cara menghemat energi yang tepat di pabrik manufaktur untuk mencapai bisnis yang keberlanjutan dan lebih efisien dalam penggunaan energi dan gas rumah kaca. Bayangkan betapa menarik nya melihat laporan tahunan jika dapat memangkas biaya operasional pabrik Anda. Dan mendapat keuntungan tidak terbatas seperti meningkatnya produksi, investasi pada teknologi atau alat yang lebih baru, dan lain-lain.
Bagaimana caranya? Simak cara-cara seperti berikut:
1. Identifikasi Mesin yang Tidak Efisien
Periksa kembali pengaturan dan perawatan untuk meningkatkan performa dan mengurangi konsumsi energi. Pentingnya identifikasi ini untuk mengetahui masalah potensial sehingga tim operator dapat evaluasi atau mengambil tindakan perbaikan, mengganti bagian yang rusak, atau mengganti dengan peralatan yang efisien sehingga tidak terjadi pemborosan energi.
2. Jadwalkan Maintenance secara Berkala
Pastikan peralatan yang berkaitan dengan konsumsi energi beroperasi optimal. Dengan rutin melakukan maintenance, tim operator dapat mengambil tindakan korektif untuk meningkatkan efisiensi energi. Periksa peralatan seperti sistem HVAC, sistem pencahayaan, dan peralatan lainnya. Hal ini memungkinan untuk mengetahui masalah potensial seperti kebocoran energi, komponen rusak, dan lain-lain.
3. Tingkatkan Kesadaran Karyawan terhadap Konsumsi Energi
Melibatkan seluruh tim dalam upaya penghematan energi. Sosialisasikan pentingnya penggunaan energi yang bijak dan dorong karyawan untuk mengambil langkah-langkah efisien dalam pekerjaan mereka terutama yang berhubungan dengan peralatan yang berkaitan dengan konsumsi energi.
4. Monitor Penggunaan Energi saat Peak Time
Memantau konsumsi energi pada periode waktu tertentu terutama saat peak time. Pada waktu tersebut, permintaan energi cenderung tinggi dan tarif listrik lebih mahal. Maka perlu pemantauan energi agar dapat identifikasi dan mengelola penggunaan energi untuk menghindari pemborosan dan mengurangi biaya operasional yang tinggi.
5. Monitoring Real-Time dengan Energy Monitoring System
Energy Monitoring System adalah sistem yang dapat mengumpulkan, memantau dan menganalisis data energi secara real-time. Sistem ini dapat di integrasikan ke berbagai aset, sensor, atau peralatan di seluruh lini produksi untuk mengambil data dan dikumpulkan ke dalam satu platform. Dengan informasi yang akurat, operator atau manajer pabrik bisa mengambil tindakan cepat dan tepat untuk mengurangi pemborosan energi. Hal ini juga berkontribusi pada upaya keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan negatif akibat konsumsi energi yang berlebihan.
Itulah beberapa cara dalam menghemat konsumsi energi di pabrik manufaktur. Pada era industri 4.0 yang berkembang, industri dan manajemen energi semakin erat dan relevan. Perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi energi. Dengan menggunakan sistem seperti Energy Monitoring System yang memungkinkan pemantauan secara real-time terhadap konsumsi energi di seluruh pabrik dan memberikan wawasan tentang penggunaan energi dan mudah identifikasi pemborosan dan mengambil tindakan lebih cepat.
Dengan industry 4.0, industri memiliki peluang besar untuk mencapai performa tinggi yang berkelanjutan secara ekonomi dan lingkungan. Hal ini akan membuka pintu menuju masa depan industri yang lebih bersaing dan peduli terhadap lingkungan.
