top of page
Search
Writer's pictureMachine Vision Indonesia

Apa itu Condition Based Maintenance (CBM)?


apa itu condition based maintenance

Kegagalan pada peralatan bukanlah sebuah peristiwa mendadak, melainkan proses bertahap yang dapat dikendalikan dengan strategi maintenance yang efektif. Condition Based Maintenance (CBM) menawarkan panduan preventive melalui pemantauan kondisi aktual peralatan memungkinkan melakukan maintenance yang tepat saat dibutuhkan. Di artikel ini akan menjelaskan apa itu CBM, tekniknya, dan bagaimana mengoptimalkannya untuk mencapai performa maksimal. 


Apa itu Condition Based Maintenance (CBM)? 

Condition Based Maintenance adalah salah satu metode maintenance yang mengandalkan pemantau kondisi operasional peralatan untuk menentukan waktu yng tepat untuk melakukan maintenance. Ini berfokus pada pemantauan indikator performa dan kondisi kritis alat, memungkinkan prediksi yang tepat tentang waktu terjadinya kerusakan atau meminimalisir intervensi pemeliharaan yang tidak perlu. CBM bergantung pada data real-time untuk mengidentifikasi kecendurungan yang menyarankan penurunan performa, memastikan maintenance dilakukan hanya saat-saat dibutuhkan. 


Tujuan dari CBM adalah melihat kegagalan peralatan sebelum terjadi, sehingga maintenance dapat dilakukan tepat waktu. Karena CBM didasatkan pada pengumpulan dan analisis data, ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi tren dalam performa aset dan menilai apakah aset berada dalam siklus hidupnya. Hal ini memudahkan membuat keputusan informasi tentang segalanya, mulai dari penjadwalan dan tenaga kerja hingga anggaran. 


Kapan Menggunakan CBM? 

Waktu paling efektif menggunakan CBM untuk aset yang kondisinya dapat diukur secara akurat dan memiliki dampak kritis terhadap operasi bisnis. Aset dengan parameter operasional yang jelas dan dapat dipantau, serta mereka yang jika gagal akan menyebabkan gangguan signifikan, adalah kandidat ideal untuk strategi CBM. Penting untuk melakukan analisis kritikalitas aset untuk menentukan aset mana yang paling diuntungkan oleh pendekatan ini. Terakhir, metode ini hanya dapat digunakan jika proses dan sistem yang tepat ada pada tempatnya. Tim maintenance harus dapat menangkap data performa, menganlisisnya, dan membuat keputusan tepat berdasarkan hasil tersebut. 


Manfaat dari CBM

Ada beberapa  keuntungan menggunakan CBM pada aset, berikut beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh: 

  • Pengurangan Downtime: Prediksi kegagalan cegah kemungkinan unplanned downtime 

  • Memperpanjang Waktu antara Maintenance: Meminimalisir intervensi pemeliharaan yang tidak perlu

  • Peningkatan Keamanan: Deteksi dini masalah potensial berarti lingkungan kerja yang lebih aman 

  • Manajemen Inventaris yang Efisien: Pengetahuan tentang waktu perawatan dimungkinkan mengatur inventaris suku cadang lebih baik

  • Optimalisasi Pemeliharaan: Memberikan perawatan yang tepat pada waktu yang tepat, menjauh dari kelebihan maintenance yang dapat memperpendek umur aset

Jenis-Jenis Pemantauan dalam CBM 

Pemantauan dalam CBM mencakup berbagai metode dan teknologi untuk mengukur kondisi operasional aset secara real-time atau pada interval tertentu, termasuk: 

  • Analisis Getaran: Ideal untuk mesin berputar atau bergerak 

  • Termografi (Infrared Analysis): Mendeteksi panas berlebih yang tidak normal

  • Analisis Ultrasonik: Untuk mendeteksi kebocoran atau kegagalan bantalan

  • Analisis Akustik dan Analisis Oli: Memberikan insight tentang kondisi internal mesin

  • Pemantauan Kelistrikan: Mengecek stabilitas aliran listrik dalam sistem 

Langkah Menuju Maintenance yang Lebih Efektif 

Untuk mengoptimalkan CBM, penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan teknologi pemantauan lanjutan, memastikan data yang akurat dan real-time tersedia untuk analisis. Ini juga pada mempriotitaskan pelatihan tim dalam penggunaan data dan reaksi terhadap indikator peringatan dini yang ditemukan dalam sistem. Keterlibatan seluruh tim, dari teknisi hingga manajemen, dalam pengembangan dan penyesuaian kontinu proses CBM dapat membawa operasi ke tingkat keandalan dan efisiensi yang baru. 


Mengadopsi dan mengoptimalkan Condition Based Maintenance tidak hanya tentang menahan kegagalan tetapi tentang memanfaatkan peluang meningkatkan keandalan dan efisiensi operasional secara keseluruhan. 


Perusahaan dapat merampingkan dan meningkatkan CBM ke tingkat selanjutnya dengan memanfaatkan perangkat lunak seperti CMMS, dimana sistem ini menyediakan data real-time mengenai kondisi aset, membantu untuk mengotomatisasi dan mempermudah pendekatan CBM. Pelajari software CMMS lebih lanjut disini untuk merampingkan proses maintenance, meningkatkan produktivitas, dan memperpanjang umur aset bisnis Anda. 

Comments


Ready to digitally transform your company? 

Discuss with us how our solution enables future digital growth in your company 

Screenshot_2022-11-14_at_11.54.24_AM-removebg-preview.png
bottom of page