Setelah sempat melemah di tahun 2020, tahun 2021 seperti menjadi momen kebangkitan bagi sebagian bisnis. Banyak perusahaan yang perlahan kembali berjalan, akhirnya menemukan strategi yang tepat untuk bisa bertahan di situasi pandemi yang masih saja belum pasti.
Saat roda bisnis kembali berputar, tentu perusahaan harus melakukan penyesuaian yang salah satunya berkaitan dengan SDM. Shock yang terjadi di 2020 menyebabkan banyak pekerja yang terpaksa dirumahkan dengan alasan efisiensi. Kini saat bisnis kembali beroperasi, perusahaan pastinya membutuhkan talent tambahan.
Rekrutmen di masa ini sangat menantang bagi perusahaan karena keterampilan yang dibutuhkan dari seorang individu tidak lagi sama seperti saat sebelum pandemi. Agar memastikan perusahaan bisa mendapat SDM yang sesuai kebutuhan dan kondisi saat ini, tim HR perlu mengkombinasikan berbagai strategi. Fleksibilitas dari strategi yang dipilih memungkinkan perusahaan berputar dengan cepat dan mengisi kesenjangan yang mungkin terjadi saat kondisi berubah.
Menurut Gartner, ada 11 jenis strategi yang bisa dikombinasikan tim HR dalam perencanaan talent, antara lain:
Upskill
Reskill
Melakukan rotasi atau memberi tugas sementara karyawan yang memiliki skill yang dibutuhkan namun berbeda divisi untuk periode tertentu
Memindahkan karyawan yang ada dengan keterampilan yang dibutuhkan ke peran atau tim baru
Merekrut karyawan tetap dari internal atau eksternal perusahaan
Acqui-hire: Memperoleh SDM dengan keterampilan yang dibutuhkan lewat akuisisi
Outsource
Mempekerjakan SDM dengan keterampilan baru untuk jangka waktu tertentu; namun orang tersebut dapat bekerja dengan satu atau beberapa perusahaan
Menyewa karyawan dari perusahaan lain yang saat ini kurang membutuhkan keterampilan tersebut
Investasi ke teknologi otomasi
Mengubah struktur, alur kerja, desain peran, dan jaringan sehingga talent yang ada dapat lebih efektif melakukan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan yang dibutuhkan
Lalu, bagaimana cara mengkombinasikan strategi-strategi tersebut agar perusahaan bisa memperoleh talent yang sesuai di situasi yang tepat?
Langkah 1: Tentukan kebutuhan keterampilan yang kritis
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengevaluasi tujuan bisnis perusahaan untuk mengidentifikasi kebutuhan keterampilan yang kritis. Lakukan hal ini secara teratur sebagai bagian dari perencanaan strategis. Misalnya, jika sumber daya manusia di perusahaan terbatas, identifikasi minimal keterampilan apa saja yang dibutuhkan secara kritis oleh unit bisnis, yang jika tidak ada yang mengisi posisi tersebut, bisnis tidak bisa berjalan.
Langkah 2: Analisis pasar untuk keterampilan yang dibutuhkan
Kedua, perluas cakupan Anda ke seluruh perusahaan untuk mempelajari keterampilan apa yang mungkin sudah tersedia di antara karyawan-karyawan yang ada. Buat inventaris keterampilan penting yang berfungsi sebagai gudang informasi tentang aset keterampilan yang ada di seluruh perusahaan. Inventaris tersebut juga harus berisi keterampilan yang relevan dengan yang diperlukan. Anda perlu rutin memperbarui catatan tersebut supaya perusahaan lebih cepat tanggap dengan perubahan kebutuhan skill di pasar dan bisa segera melakukan penyesuaian.
Langkah 3: Menyusun prioritas
Berikutnya, buat skala prioritas dalam strategi SDM Anda dengan mempertimbangkan lima faktor utama seperti biaya langsung dan tidak langsung yang dikeluarkan, waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi secara efektif untuk memperoleh skill yang dibutuhkan, nilai jangka panjang yang didapat baik dari segi penghematan biaya maupun inovasi yang dihasilkan, viabilitas, serta dampak yang akan dihasilkan.
Langkah 4: Mengkombinasikan strategi yang tepat
Masing-masing strategi memiliki implikasi yang berbeda. Setelah memprioritaskan kebutuhan, terapkan kombinasi strategi terbaik untuk mendorong dampak yang Anda butuhkan. Diskusikan dengan para user dan pimpinan untuk menyepakati seperti apa campuran terbaik itu dan apa yang diharapkan untuk dicapai.
Langkah 5: Bimbing para pemimpin bisnis
Untuk memandu para pemimpin bisnis menemukan strategi yang paling sesuai, pertimbangkan perencanaan skenario dan uraikan peran menjadi tugas. Perencanaan skenario memungkinkan para pemimpin bisnis untuk merencanakan lingkungan bisnis yang dinamis dan membantu mendorong percakapan tentang keterampilan mana yang akan diperlukan untuk proyek dan alur kerja penting serta kombinasi strategi bakat apa yang lebih disukai.
Saat membuat keputusan tentang kombinasi strategi SDM yang sesuai untuk mengatasi skill gap, para pemimpin SDM perlu memahami kebutuhan spesifik perusahaan dalam pemulihan ekonomi dan menilai kebutuhan ini terhadap pro dan kontra dari setiap strategi yang ada.
Artikel ini menyadur dari tulisan Teresa Zuech di Gartner
Commentaires